"Allah berfirman,'Datangilah rumah dari pintunya!'(QS Al-Baqarah:189),Ketahuilah, pintu rezeki adalah ketaatan kepada Sang Pemberi rezeki. Bagaimana mungkin rezeki diminta dengan cara bermaksiat kepada-Nya? Atau, bagaimana mungkin karunia-Nya diminta sedangkan Dia tidak dipatuhi? Nabi SAW bersabda, 'Apa yang terjadi di sisi Allah tidak dApat diraih dengan murka-Nya.'Artinya, rezeki Allah hanya bisa diminta dengan ridha-Nya. Maka, Allah berfirman menjelaskan hal ini, 'Siapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan memberinya jalan keluar."(QS At-Thalaq: 2)
--Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-Arus
Syekh Abul-Abbas r.a. dalam hizb-nya menyebutkan, "Rezeki yang lapang adalah yang tidak menjadi hijab kepada-Nya di dunia serta tidak dihisab, ditanya dan dihukum di akhirat. Para pemiliknya berada dalam hamparan tauhid dan syariat. Mereka selamat dari hawa nafsu, syahwat dan ketamakan."
Rezeki yang lapang adalah yang disertai dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang memberi rezeki, bukan usaha dan upayanya sendiri. Dengan begitu, seorang hamba tidak mencari rezeki disertai syahwat dan ketamakan."
--Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-Arus
Syekh Abul-Abbas r.a. dalam hizb-nya menyebutkan, "Rezeki yang lapang adalah yang tidak menjadi hijab kepada-Nya di dunia serta tidak dihisab, ditanya dan dihukum di akhirat. Para pemiliknya berada dalam hamparan tauhid dan syariat. Mereka selamat dari hawa nafsu, syahwat dan ketamakan."
Rezeki yang lapang adalah yang disertai dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang memberi rezeki, bukan usaha dan upayanya sendiri. Dengan begitu, seorang hamba tidak mencari rezeki disertai syahwat dan ketamakan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar