Minggu, 10 Agustus 2014

CINTA RASUL MENURUT IBNU ATHA'ILLAH


“Ingatlah, engkau baru akan memperoleh kedudukan mulia dan tinggi di sisi Allah SWT jika engkau benar-benar mengikuti sunnah Nabi SAW. Sebaliknya, engkau justru akan diremehkan dan jauh dari Allah jika engkau tidak mengikuti Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman, “Katakan (wahai Muhammad), ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Ali Imran [3]: 31).
Mengikuti Nabi SAW terwujud dalam dua hal;secara lahiriah maupun batiniah. Aspek lahiriah berupa pelaksanaan shalat, puasa, haji, zakat, jihad di jalan Allah, dan ibadah-ibadah lainnya. Sedangkan aspek bataniah berupa keyakinan akan adanya pertemuan dengan Allah dalam shalat, disertai kekhusyukan dan perenungan maknanya terhadap bacaan-bacaannya.
Jika engkau sedang melakukan amal ketaatan seperti shalat dan membaca Al-Quran, tetapi pada saat itu engkau tidak memiliki rasa takut, tidak berpikir, dan tidak bisa merenungi, berarti penyakit batin telah menghinggapi dirimu, bisa karena kesombongan, ujub atau sejenisnya.”
Allah SWT berfirman, “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang jelas.” (QS Al-‘Araf [7]: 146)
Orang yang seperti itu tak ubahnya seperti orang yang sedang terkena penyakit demam. Baginya, semua makanan di mulutnya terasa pahit. Ia sama sekali tak merasakan kenikmatan makanan—yang mengundang selera dan lezat sekalipun—akibat rasa pahit di mulutnya. Orang seperti inni tak akan bisa merasakan nikmatnya ketaatan kepada Allah SWT.”
--Ibnu Atha’illah dalam kitab Bahjat An-Nufus--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar