Ibnu Atha'illah mengatakan, "Pahamilah firman Allah, 'Yaitu hari harta dan anak-anak tidak berguna. Kecuali orang yang menghadap Allah dengan kalbu yang sehat." Kalbu yang sehat adalah yang hanya bergantung kepada Allah.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri seperti pertama kali Kami ciptakan. Lalu kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) ini apa yang telah Kami karuniakan kepadamu.' Dapat dipahami bahwa kau baru bisa datang kepada Allah dan sampai kepada-Nya jika kau sendirian tanpa apa pun selain Dia. Allah berfirman, "Bukankah Dia mendapatimu sebagai yatim, lalu Dia memberikan perlindungan?"
Maksudnya, Allah akan melindungimu jika kau benar-benar yatim dari segala sesuatu selain Dia.
Nabi SAW bersabda, 'Allah itu ganjil (tunggal), senang kepada yang ganjil.' Artinya, Dia menyenangi hati yang tidak menerima dualisme. Hati itu hanya untuk Allah. Dengan pertolongan Allah, orang yang berada di hadapan-Nya dan mendapat curahan nikmat-Nya dapat memahami. Maka, bagaimana mungkin mereka akan bersandar kepada selain Dia, sementara mereka telah menyaksikan wujud ke-esaan-Nya."
--Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-Arus
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri seperti pertama kali Kami ciptakan. Lalu kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) ini apa yang telah Kami karuniakan kepadamu.' Dapat dipahami bahwa kau baru bisa datang kepada Allah dan sampai kepada-Nya jika kau sendirian tanpa apa pun selain Dia. Allah berfirman, "Bukankah Dia mendapatimu sebagai yatim, lalu Dia memberikan perlindungan?"
Maksudnya, Allah akan melindungimu jika kau benar-benar yatim dari segala sesuatu selain Dia.
Nabi SAW bersabda, 'Allah itu ganjil (tunggal), senang kepada yang ganjil.' Artinya, Dia menyenangi hati yang tidak menerima dualisme. Hati itu hanya untuk Allah. Dengan pertolongan Allah, orang yang berada di hadapan-Nya dan mendapat curahan nikmat-Nya dapat memahami. Maka, bagaimana mungkin mereka akan bersandar kepada selain Dia, sementara mereka telah menyaksikan wujud ke-esaan-Nya."
--Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-Arus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar